Tes CAT Psikologi dan Akademik SIPSS 2025 Polda Sumsel di Laboratorium Terpadu UIN Raden Fatah Palembang

Palembang, 24 Januari 2025 – Laboratorium Terpadu UIN Raden Fatah Palembang kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan tes Computer Assisted Test (CAT) bagi peserta seleksi Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Tahun Akademik 2025 Polda Sumsel. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, yakni pada 22 hingga 26 Januari 2025, bertempat di Kampus Jakabaring, Palembang.

Sebanyak 23 peserta mengikuti tes CAT Psikologi dan Akademik SIPSS yang dilaksanakan di dua laboratorium utama, yaitu Lab Multimedia (E408) dan Lab Bahasa (E405). Penyelenggaraan tes ini berlangsung dengan tertib dan lancar, dengan tetap mengedepankan standar prosedur yang ditetapkan oleh pihak kepolisian.

Pelaksanaan tes ini tidak mengganggu aktivitas akademik mahasiswa, karena bertepatan dengan masa libur perkuliahan. Dengan demikian, penggunaan fasilitas laboratorium dapat dimanfaatkan secara optimal tanpa mengganggu proses belajar mengajar di kampus.

Laboratorium Terpadu UIN Raden Fatah Palembang terus berkomitmen dalam mendukung berbagai kegiatan akademik dan non-akademik yang membutuhkan fasilitas berbasis teknologi. Dukungan terhadap pelaksanaan tes CAT bagi peserta seleksi SIPSS ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata dalam mendukung transparansi dan profesionalisme dalam rekrutmen calon perwira kepolisian.

Dengan suksesnya penyelenggaraan tes ini, diharapkan para peserta dapat memperoleh hasil terbaik dan melanjutkan ke tahapan seleksi selanjutnya dalam proses penerimaan SIPSS Polda Sumsel Tahun Akademik 2025.

UIN RADEN FATAH PALEMBANG GELAR IPMB TAHAP 2 DI LABORATORIUM TERPADU

UIN Raden Fatah Palembang, Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Guru Besar, Dosen dan Tendik di lingkungan UIN Raden Fatah Palembang mengikuti program Indeks Profesionalisme dan Moderasi Beragama Tahap 2 pada Selasa 28 Februari 2023. Kegiatan dipusatkan di Gedung Laboratorium Terpadu. Indeks Profesionalisme dan Moderasi Beragama Tahap 2 dilakukan sebagai salah satu pengukur tingkat keprofesional pegawai Kementerian Agama.
Dikatakannya, moderasi beragama, merupakan alat bagi setiap pemeluknya untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan melaksanakan ajaran agamanya dengan sebaik-baiknya.
Moderasi beragama penting diimplementasikan dalam mengelola kehidupan beragama masyarakat yang sangat plural dan multikultural ini.
Hal lain dikatakannya, pentingnya integrasi data. Disemua lini dan sektor, kita inginkan sudah berbasis data. Kemajuan teknologi informasi harus dimanfaatkan aparatur Kemenag untuk berbenah dengan memberikan pelayanan data keagamaan umat yang lebih cepat, akurat, dan memuaskan.